BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
LATAR BELAKANG
Reptilia termasuk dalam vertebrata yang pada umumnya tetrapoda, akan tetapi
pada beberapa diantaranya tungkainya mengalami reduksi atau hilang sama sekali
seperti pada serpentes dan sebagian lacertilia. Reptilia yang tidak mengalami
reduksi tungkai umumnya memiliki 5 jari atau Pentadactylus dan setiap jarinya
bercakar. Rangkanya pada Reptilia mengalami osifikasi sempurna dan bernafas
dengan paru-paru.
Kelas Reptilia dibagai menjadi 4 ordo, yaitu Rhyncocephalia (contohnya: Tuatara),
Chelonia (contohnya: Penyu, Kura-kura, dan Bulus), Squamata (Contohnya:
Serpentes, Lacertilia, dan Amphisbaena) dan Crocodilia (contohnya: Buaya,
Aligator, Senyulong, dan Caiman).
Tuatara adalah satu-satunya species yang selamat dari kepunahan dari ordo
Rhyncocephali. Ordo Rhyncocephali muncul 200 juta tahun yang lalu. Tuatara
adalah reptilia yang mirip dengan kadal. Namun tuatara bukan termasuk kadal. Tuatara
merupakan binatang akademik.
1.2.
Rumusan Masalah
1.2.1.
Apa
klasifikasi Sphenodon punctatus?
1.2.2.
Bagaimana
Ciri-ciri morfologi Sphenodon punctatus?
1.2.3.
Bagaimana
Karakteristik dari Sphenodon punctatus?
1.2.4.
Bagaiaman
Habitat dan Tingkah Laku Sphenodon punctatus?
1.2.5.
Bagaimana
Perkembangbiakan Sphenodon punctatus?
1.3.
Tujuan Penulisan
1.3.1.
Untuk
mengetahui klasifikasi Sphenodon punctatus
1.3.2.
Untuk
mengetahui Ciri-ciri morfologi Sphenodon punctatus
1.3.3.
Untuk
mengetahui Karakteristik dari Sphenodon punctatus
1.3.4.
Untuk
mengetahui Habitat dan Tingkah Laku Sphenodon punctatus
1.3.5.
Untuk
mengetahui Perkembangbiakan Sphenodon punctatus
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Klasifikasi Dari Sphenodon
Adapun
klasifikasi dari Sphenodon yaitu sebagai berikut :
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Sub phylum : Vertebrata
Kelas : Reptilia
Sub Kelas :
Ordo : Rhincocephalia
Sub Ordo :
Famili : Sphenodontidae
Genus : Sphenodon
Spesies : Sphenodon
punctatus
2.2. Ciri-ciri
morfologi
Ciri-ciri morfologi dari Sphenodon punctatus yaitu sebagai berikut :
2.2.1 Bentuk
badan
Bentuknya menyerupai kadal
berwarna coklat kehijauaan dan berukuran sampai dengan 80cm dari kepala sampai
ekor beratnya sampai 1,3 kg dengan puncak berduri sepanjang punggung sangat
jelas pada yang jantan.
2.2.2. Kepala dan Mulut
Ujung rahang atas pada
bagian kepala pada tuatara seperti paruh dan dipisahkan dari sisa rahang dengan
takik. Ada satu baris gigi di rahang bawah dan dua baris di atas, dengan baris
bawah pas sempurna antara dua baris atas ketika mulut ditutup. Susunan gigi
tertentu tidak terlihat pada reptil lainnya , meskipun jika dibandingkan dengan
ular kebanyakan ular memiliki dua baris gigi pada rahang atas mereka,
pengaturan dan fungsi mereka berbeda dari rahang Tuatara. Rahang bergabung
dengan ligamentum, mengunyah dengan gerakan maju-mundur dikombinasikan dengan
geser atas dan bawah tindakan. Kekuatan gigitan cocok untuk geser kitin dan
tulang. gigi Tuatara tidak pernah berganti, karena struktur gigi mereka yang
terpisah seperti gigi yang nyata, tetapi proyeksi yang tajam dari tulang
rahang.
Giginya dimana dua baris dirahang atas bertumpang tindih satu baris dengan
rahang bawah. Mata fotoreseptif dijuluki mata tiga yang fungsinya saat ini
dijadikan objek penelitian. Mampu mendengar meski tidak ada telinga eksternalir.
2.2.3. Kulit
Seperti reptile pada umumnya kulit Sphenodon punctatus dilapisi sisik. Warna kulitnya berkisar dari hijau zaitun melalui abu-abu merah muda menjadi merah atau batu bata gelap sering berbintik-bintik berwarna putih. Tuatara berganti kulit mereka setidaknya sekali per tahun sebagai orang dewasa, dan tiga atau empat kali setahun sebagai remaja. Di punggung Tuatara darerah punggung Puncaknya berduri, dan tuatara membuat lipatan lembut segitiga pada kulitnya.
2.2.4.
Alat
pernafasan
Tuatara bernafas menggunakan
paru-paru. Paru-paru mereka memiliki ruang tunggal dan kurangnya alat saluran
pernafasan. Tuatara dapat menahan nafas mereka selama satu jam.
2.2.5. Perkembangan biakan
Sphenodon punctatus membutuhkan 10-20 tahun untuk mencapai kedewasaan seksual pada yang betina
bertelur 5-18 butir hanya sekali dalam 4 tahun siklus reproduksi terlama
dikalangan reptil perkawinan berlangsung dipertengahan musim panas sampai
permulaan musim gugur (januari-maret) dan telur dihasilkan pada musim semi atau
permulaan musim panas (oktober-desember) incubasi berlangsung dari 12-15 bulan
dengan perkembangan embrio yang berhenti pada bulan bulan musim dingin.
2.3. Karakteristik
dari Sphenodon punctatus
1) Bentuk badan seperti kadal (Squamata)
2) Memiliki duri dipunggungnya
3) Pada Sphenodon punctatus dewasa tubuhnya mencapai 40cm
betina dan 60cm jantan
4) Mata besar, kelopak mata tidak bergerak
5) Celah kloaka melintang (phalagiootremata)
6) Tidak memiliki daun telinga
7) Tipe tengkoraknya Diapsid dan memiliki parietal
eye dibagian atas kepalanya dan terdapat 2 fossa(lekuk pipi)
8) Mempunyai ekor yang tebal, pada sisi depan
terdapat sisik tebal/duri
9) Termasuk Hewan nokturnal
2.4.
Habitat dan Tingkah Laku
2.4.1 Habitat
Hanya dapat ditemukan di New Zealand
tepatnya dipulau-pulau di Cook Strait (selat antara North Island dan South
Island). Habitatnya merupakan tempat yang dingin dan lembab dengan suhu jarang
melebihi 70° F (21° C) dan tingkat kelembaban sekitar 80%. Habitat hidupnya bias ditemukan diair
atau di daratan.
2.4.2 Tingkah Laku
Sphenodon punctatus jantan saling berkelahi, membusungkan tubuh dan mengangkat kepala mereka,
dan menggelapkan kulit antara bahu leher dan kepala. Sphenodon punctatus jantan
juga mendekati betina dengan cara ini terlebih dahulu seblum berkembangbiak,
paling aktif dimalam hari, tetapi kadang-kadang berjemur dimulut liang mereka
disaat hari sedang cerah.
2.5.
Perkembangbiakan
Sphenodon punctatusberkembang biak hanya dialamnya. Sphenodon punctatus membutuhkan 10-20 tahun untuk mencapai
kedewasaan seksual pada yang betina bertelur 5-18 butir hanya sekali dalam 4
tahun siklus reproduksi terlama dikalangan reptil perkawinan berlangsung
dipertengahan musim panas sampai permulaan musim gugur (Januari-Maret) dan
telur dihasilkan pada musim semi atau permulaan musim panas (Oktober-Desember)
inkubasi berlangsung dari 12-15 bulan dengan perkembangan embrio yang berhenti
pada bulan bulan musim dingin. hewan jantan tidak memiliki alat kopulasi, jadi
perkawinan dilakukan dengan cara saling melekatkan kloaka jantan dan betina.
Sphenodon punctatus bereproduksi secara ovipar dengan fertilisasi internal. Telurnya
ditempatkan dalam suatu lubang seperti hewan reptil lainnya dan menetas dalam
waktu 1 tahun. Telur Tuatara memiliki, lembut perkamen-seperti shell.
Dibutuhkan betina antara satu dan tiga tahun untuk memberikan telur dengan
kuning telur, dan sampai tujuh bulan untuk membentuk shell. Ini kemudian
mengambil antara 12 dan 15 bulan dari sanggama sampai menetas. Ini berarti
reproduksi terjadi pada dua sampai lima tahun interval, paling lambat dalam
reptil apapun.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
1. Pada makalah ini kita dapat mengetahui tingkat
atau takson yang ada pada Sphenodon
punctatus.
2. Ciri-ciri morfologi dari Sphenodon punctatus yaitu
bentuknya menyerupai kadal berwarna coklat kehijauaan dan berukuran sampai
dengan 80 cm dari kepala sampai ekor beratnya sampai 1,3 kg dengan puncak
berduri sepanjang punggung sangat jelas pada yang jantan.
3. Karakteristik dari Sphenodon punctatus Bentuk badan seperti kadal
(Squamata)Bentuk badan seperti kadal (Squamata) yaitu Memiliki duri
dipunggungnya, Pada Sphenodon punctatus dewasa tubuhnya mencapai 40 cm
betina dan 60 cm jantan, Mata besar, kelopak mata tidak bergerak, Celah kloaka
melintang (phalagiootremata), Tidak memiliki daun telinga, Tipe tengkoraknya
Diapsid dan memiliki parietal eye dibagian atas kepalanya dan terdapat 2 fossa
(lekuk pipi), Mempunyai ekor yang tebal, pada sisi depan terdapat sisik
tebal/duri dan Termasuk Hewan nokturnal
4. Habitat hidupnya bias ditemukan di air atau di
daratan dan Sphenodon punctatus jantan saling berkelahi,
membusungkan tubuh dan mengangkat kepala mereka, dan menggelapkan kulit antara
bahu leher dan kepala.
5. Sphenodon punctatus berkembang biak hanya dialamnya. Sphenodon punctatus membutuhkan 10-20 tahun untuk
mencapai kedewasaan seksual pada yang betina bertelur 5-18 butir hanya sekali
dalam 4 tahun siklus reproduksi terlama dikalangan reptil perkawinan
berlangsung dipertengahan musim panas sampai permulaan musim gugur
(Januari-Maret) dan telur dihasilkan pada musim semi atau permulaan musim panas
(Oktober-Desember) inkubasi berlangsung dari 12-15 bulan dengan perkembangan
embrio yang berhenti pada bulan bulan musim dingin. hewan
3.2
Saran
Pada makalah yang kami buat ini tidaklah sempurna dan masih banyak
kekurangan, kami berharap agar pihak pembaca memberikan kritik dan saran yang
sifatnya membangun, untuk tugas selanjutnya. Kepada para pembaca jika ingin
lebih mengetahui tentang bahasan ini bisa membaca buku buku refrensi tentang Sphenodon punctatus
Terimakasih kakak
BalasHapus