Kamis, 08 November 2018

Makalah Zoologi Vertebrata Ordo Rhincocephalia Spesies Sphenodon punctatus


BAB I
PENDAHULUAN
1.1.       LATAR BELAKANG
Reptilia termasuk dalam vertebrata yang pada umumnya tetrapoda, akan tetapi pada beberapa diantaranya tungkainya mengalami reduksi atau hilang sama sekali seperti pada serpentes dan sebagian lacertilia. Reptilia yang tidak mengalami reduksi tungkai umumnya memiliki 5 jari atau Pentadactylus dan setiap jarinya bercakar. Rangkanya pada Reptilia mengalami osifikasi sempurna dan bernafas dengan paru-paru.
Kelas Reptilia dibagai menjadi 4 ordo, yaitu Rhyncocephalia (contohnya: Tuatara), Chelonia (contohnya: Penyu, Kura-kura, dan Bulus), Squamata (Contohnya: Serpentes, Lacertilia, dan Amphisbaena) dan Crocodilia (contohnya: Buaya, Aligator, Senyulong, dan Caiman).
Tuatara adalah satu-satunya species yang selamat dari kepunahan dari ordo Rhyncocephali. Ordo Rhyncocephali muncul 200 juta tahun yang lalu. Tuatara adalah reptilia yang mirip dengan kadal. Namun tuatara bukan termasuk kadal. Tuatara merupakan binatang akademik.

1.2.       Rumusan Masalah
1.2.1.         Apa klasifikasi Sphenodon  punctatus?
1.2.2.         Bagaimana Ciri-ciri morfologi Sphenodon  punctatus?
1.2.3.         Bagaimana Karakteristik dari Sphenodon  punctatus?
1.2.4.         Bagaiaman Habitat dan Tingkah Laku Sphenodon  punctatus?
1.2.5.         Bagaimana Perkembangbiakan Sphenodon  punctatus?

1.3.       Tujuan Penulisan
1.3.1.           Untuk mengetahui klasifikasi Sphenodon  punctatus
1.3.2.           Untuk mengetahui Ciri-ciri morfologi Sphenodon  punctatus
1.3.3.           Untuk mengetahui Karakteristik dari Sphenodon  punctatus
1.3.4.           Untuk mengetahui Habitat dan Tingkah Laku Sphenodon  punctatus
1.3.5.           Untuk mengetahui Perkembangbiakan Sphenodon  punctatus


BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Klasifikasi Dari  Sphenodon 
Adapun klasifikasi dari Sphenodon yaitu sebagai berikut :
Kerajaan              :    Animalia
Filum                   :    Chordata
Sub phylum         :    Vertebrata
Kelas                   :    Reptilia
Sub Kelas            :   
Ordo                    :    Rhincocephalia
Sub Ordo            :   
Famili                  :    Sphenodontidae
Genus                  :    Sphenodon
Spesies                :    Sphenodon  punctatus

2.2.  Ciri-ciri morfologi
Ciri-ciri morfologi dari Sphenodon  punctatus yaitu sebagai berikut :
2.2.1 Bentuk badan
Bentuknya menyerupai kadal berwarna coklat kehijauaan dan berukuran sampai dengan 80cm dari kepala sampai ekor beratnya sampai 1,3 kg dengan puncak berduri sepanjang punggung sangat jelas pada yang jantan.

2.2.2. Kepala dan Mulut
Ujung rahang atas pada bagian kepala pada tuatara seperti paruh dan dipisahkan dari sisa rahang dengan takik. Ada satu baris gigi di rahang bawah dan dua baris di atas, dengan baris bawah pas sempurna antara dua baris atas ketika mulut ditutup. Susunan gigi tertentu tidak terlihat pada reptil lainnya , meskipun jika dibandingkan dengan ular kebanyakan ular memiliki dua baris gigi pada rahang atas mereka, pengaturan dan fungsi mereka berbeda dari rahang Tuatara. Rahang bergabung dengan ligamentum, mengunyah dengan gerakan maju-mundur dikombinasikan dengan geser atas dan bawah tindakan. Kekuatan gigitan cocok untuk geser kitin dan tulang. gigi Tuatara tidak pernah berganti, karena struktur gigi mereka yang terpisah seperti gigi yang nyata, tetapi proyeksi yang tajam dari tulang rahang.
Giginya dimana dua baris dirahang atas bertumpang tindih satu baris dengan rahang bawah. Mata fotoreseptif dijuluki mata tiga yang fungsinya saat ini dijadikan objek penelitian. Mampu mendengar meski tidak ada telinga eksternalir.

2.2.3.       Kulit

Seperti reptile pada umumnya kulit Sphenodon  punctatus dilapisi sisik. Warna kulitnya berkisar dari hijau zaitun melalui abu-abu merah muda menjadi merah atau batu bata gelap sering berbintik-bintik berwarna putih. Tuatara berganti kulit mereka setidaknya sekali per tahun sebagai orang dewasa, dan tiga atau empat kali setahun sebagai remaja. Di punggung Tuatara darerah punggung Puncaknya berduri, dan tuatara  membuat lipatan lembut segitiga pada kulitnya.

2.2.4.      Alat pernafasan
Tuatara bernafas menggunakan paru-paru. Paru-paru mereka memiliki ruang tunggal dan kurangnya alat saluran pernafasan. Tuatara dapat menahan nafas mereka selama satu jam.
2.2.5.      Perkembangan biakan
Sphenodon  punctatus membutuhkan 10-20 tahun untuk mencapai kedewasaan seksual pada yang betina bertelur 5-18 butir hanya sekali dalam 4 tahun siklus reproduksi terlama dikalangan reptil perkawinan berlangsung dipertengahan musim panas sampai permulaan musim gugur (januari-maret) dan telur dihasilkan pada musim semi atau permulaan musim panas (oktober-desember) incubasi berlangsung dari 12-15 bulan dengan perkembangan embrio yang berhenti pada bulan bulan musim dingin.

2.3.  Karakteristik dari Sphenodon  punctatus
1)      Bentuk badan seperti kadal (Squamata)
2)      Memiliki duri dipunggungnya
3)      Pada Sphenodon  punctatus dewasa tubuhnya mencapai 40cm betina dan 60cm jantan
4)      Mata besar, kelopak mata tidak bergerak
5)      Celah kloaka melintang (phalagiootremata)
6)      Tidak memiliki daun telinga
7)      Tipe tengkoraknya Diapsid dan memiliki parietal eye dibagian atas kepalanya dan terdapat 2 fossa(lekuk pipi)
8)      Mempunyai ekor yang tebal, pada sisi depan terdapat sisik tebal/duri
9)      Termasuk Hewan nokturnal

2.4.     Habitat dan Tingkah Laku
2.4.1 Habitat
Hanya dapat ditemukan  di New Zealand tepatnya dipulau-pulau di Cook Strait (selat antara North Island dan South Island). Habitatnya merupakan tempat yang dingin dan lembab dengan suhu jarang melebihi 70° F (21° C) dan tingkat kelembaban sekitar 80%. Habitat hidupnya bias ditemukan diair atau di daratan.
2.4.2 Tingkah Laku
Sphenodon  punctatus jantan saling berkelahi, membusungkan tubuh dan mengangkat kepala mereka, dan menggelapkan kulit antara bahu leher dan kepala. Sphenodon  punctatus jantan juga mendekati betina dengan cara ini terlebih dahulu seblum berkembangbiak, paling aktif dimalam hari, tetapi kadang-kadang berjemur dimulut liang mereka disaat hari sedang cerah.



2.5.       Perkembangbiakan
Sphenodon  punctatusberkembang biak hanya dialamnya. Sphenodon  punctatus membutuhkan 10-20 tahun untuk mencapai kedewasaan seksual pada yang betina bertelur 5-18 butir hanya sekali dalam 4 tahun siklus reproduksi terlama dikalangan reptil perkawinan berlangsung dipertengahan musim panas sampai permulaan musim gugur (Januari-Maret) dan telur dihasilkan pada musim semi atau permulaan musim panas (Oktober-Desember) inkubasi berlangsung dari 12-15 bulan dengan perkembangan embrio yang berhenti pada bulan bulan musim dingin. hewan jantan tidak memiliki alat kopulasi, jadi perkawinan dilakukan dengan cara saling melekatkan kloaka jantan dan betina.
Sphenodon  punctatus bereproduksi secara ovipar dengan fertilisasi internal. Telurnya ditempatkan dalam suatu lubang seperti hewan reptil lainnya dan menetas dalam waktu 1 tahun. Telur Tuatara memiliki, lembut perkamen-seperti shell. Dibutuhkan betina antara satu dan tiga tahun untuk memberikan telur dengan kuning telur, dan sampai tujuh bulan untuk membentuk shell. Ini kemudian mengambil antara 12 dan 15 bulan dari sanggama sampai menetas. Ini berarti reproduksi terjadi pada dua sampai lima tahun interval, paling lambat dalam reptil apapun.






BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1.    Pada makalah ini kita dapat mengetahui tingkat atau takson yang ada pada Sphenodon  punctatus.
2.    Ciri-ciri morfologi dari Sphenodon  punctatus yaitu bentuknya menyerupai kadal berwarna coklat kehijauaan dan berukuran sampai dengan 80 cm dari kepala sampai ekor beratnya sampai 1,3 kg dengan puncak berduri sepanjang punggung sangat jelas pada yang jantan.
3.      Karakteristik dari Sphenodon  punctatus Bentuk badan seperti kadal (Squamata)Bentuk badan seperti kadal (Squamata) yaitu Memiliki duri dipunggungnya, Pada Sphenodon  punctatus dewasa tubuhnya mencapai 40 cm betina dan 60 cm jantan, Mata besar, kelopak mata tidak bergerak, Celah kloaka melintang (phalagiootremata), Tidak memiliki daun telinga, Tipe tengkoraknya Diapsid dan memiliki parietal eye dibagian atas kepalanya dan terdapat 2 fossa (lekuk pipi), Mempunyai ekor yang tebal, pada sisi depan terdapat sisik tebal/duri dan Termasuk Hewan nokturnal
4.      Habitat hidupnya bias ditemukan di air atau di daratan dan Sphenodon  punctatus jantan saling berkelahi, membusungkan tubuh dan mengangkat kepala mereka, dan menggelapkan kulit antara bahu leher dan kepala.
5.      Sphenodon  punctatus berkembang biak hanya dialamnya. Sphenodon  punctatus membutuhkan 10-20 tahun untuk mencapai kedewasaan seksual pada yang betina bertelur 5-18 butir hanya sekali dalam 4 tahun siklus reproduksi terlama dikalangan reptil perkawinan berlangsung dipertengahan musim panas sampai permulaan musim gugur (Januari-Maret) dan telur dihasilkan pada musim semi atau permulaan musim panas (Oktober-Desember) inkubasi berlangsung dari 12-15 bulan dengan perkembangan embrio yang berhenti pada bulan bulan musim dingin. hewan






3.2 Saran
Pada makalah yang kami buat ini tidaklah sempurna dan masih banyak kekurangan, kami berharap agar pihak pembaca memberikan kritik dan saran yang sifatnya membangun, untuk tugas selanjutnya. Kepada para pembaca jika ingin lebih mengetahui tentang bahasan ini bisa membaca buku buku refrensi tentang Sphenodon  punctatus


1 komentar: